SUMBER DAYA ALAM TIMOR LOROSAE

Suatu tinjauan mengenai keadaan fisik, geografis dan ekologis

Oleh: Mario R.Nunes

 

I.Keadaan geografis

 

a.      Letak, batas dan luas wilayah

 

Secara geografis Timor Lorosa`e terletak di ujung timur P.Timor, membentang antara garis 123º25' dan 127º19' bujur timur, antara 8º17' dan 10º22' lintang selatan. Luas keseluruhan wilayah Timor Lorosa`e lebih kurang 14.609,38 Km² yng meliputi:  wilayah dataran seluas 13.670 Km², wilayah Ambeno seluas 787,50 Km², Pulau Atauro seluas 140,625 Km² dan pulau Jaco seluas 11,250 km².

Timor Lorosae mempunyai batas wilayah sbb:

 

-                 Sebelah utara berbatasan dengan selat Wetar dan selat Ombai.

-                 Sebelah timur berbatasan dengan selat Maluku

-                 Sebelah selatan berbatasan dengan laut Timor

-                 Sebelah barat berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur.

 

b.      Topografi

 

Dari prospektif topografis, wilayah Timor Lorosae sebagian terdiri dari daerah-daerah pegunungan yang terbentang dari timur ke barat. Bentangan-bentangan pegunungan ini ada kalanya terputus, sehingga membentuk lembah-lembah dan jurang-jurang yang dalam. Ditengah mengalir banyak sungai kecil yang sangat mempersulit transportasi. Tanahnya banyak mengandung kapur, karang, tanah liat yang pekat, pasir dan hanya sedikit yang tergolong tanah vulkanik.

Di Timor Lorosae terdapat tujuh buah gunung yang ketinggiannya lebih dari 2000 m dpl seperti terlihat dalam tabel berikut ini:

 

 

No

Nama Gunung

Distrik

Tinggi diatas permukaan laut

1.

Tatamailau

Ainaro

2.963 meter

2.

Sabiria

Aileu

2.495 meter

3.

Usululi

 

2.620 meter

4.

Harupai

Ermera

2.293 meter

5.

Cablake

Manufahi

2.495 meter

6.

Laklo

Manatuto

2.050 meter

7.

Matebian

Baucau

2.373 meter

 

Secara garis besar aliran sungai yang ada terdapat di Timor Lorosa`e dapat dikelompokan menjadi dua buah daerah aliran sungai (DAS) yaitu DAS utara dan DAS selatan. Dari berbagai sungai yang ada terdapat beberapa sungai yang airnya dapat mengalir sepanjang tahun yaitu sungai Laklo di distrik Manatuto, sungai Seical di Distrik Baucau, sungai Bulobo, Marobo, Malibaka dan Nunura di Distrik Bobonaro; sungai Gleno di Distrik Ermera; sungai Karau Ulun di Distrik Manufahi; sungai Dilor, Uca ,Uwetoko, Bebui dan Irabere di Distrik Viqueque; sungai Loes di Distrik Liquiça dan sungai Tono di Distrik Ambeno.

Iklim di Timor Lorosa¢e pada umumnya tergolong iklim tropis dengan suhu minimum 18°c - 21°c sedangkan suhu tertinggi bervariasi antara 26°c - 32°c. Di bagian utara sampai di Baucau, musim hujan pada bulan Nopember dan pada umumnya diikuti dengan angin barat (muson), bulan Mei dan Oktober merupakan peralihan. Bulan September merupakan musim kemarau.

Berbeda keadaannya, di bagian timur dan selatan, musim hujan turun pada pertengahan bulan April tahun berikutnya. Bulan Mei merupakan musim kemarau dan awal Juni sampai Agustus merupakan musim hujan kembali. Apabila di Australia sedang musim dingin (Agustus-Oktober), kadang-kadang suhu di Timor Lorosa¢e turun sampai 18°c.

 Begitu pula sebaliknya, apabila di Australia sedang musim panas, di daerah pesisir, suhu menjadi tinggi walaupun musim hujan.

 

II. Keadaan Ekologis Timor Lorosa¢e

 

Keadaan ekologis Timor Lorosa¢e sesuai dengan kondisi topografinya banyak didominasi oleh ekosistim laut dan pesisir, habitat darat, dan keanekaragaman hayati di daerah pegunungan.

 

a. Ekosistim laut dan pesisir

 

Laut Timor Lorosa¢e terdapat bermacam macam ikan yang bernilai ekonomis tinggi seperti (tongkol, cakalang, tenggiri, kakap dsb) yang dapat dimanfaatkan secara bekesinambungan untuk mendukung ekonomi nasional. Pada daerah pesisir terutama di pantai utara dan timur terdapat terumbu-terumbu karang yang hidup berbagai macam biota laut dan merupakan obyek turistik alam yang tinggi nilai jualnya.

Terdapat pula hutan bakau di pantai utara Timor Lorosa¢e yang masih utuh dan tempat habitat beberapa burung laut, kelelawar dan lain sebagainya, dan di beberapa pantai seperti pantai Tutuala dan P. Jaco terdapat tempat bertelor beberapa jenis penyu.

 

c.       Habitat darat

 

Habitat darat di Timor Lorosa¢e terdapat perbedaan flora antara bagian utara, selatan dan timur dan daerah pegunungan. Di bagian utara didominasi oleh jenis-jenis seperti Eucalyptus alba, Tamarindus indicus dan beberapa jenis perdu yang dapat tumbuh pada kondisi tanah yang kering dan curah hujan minim.

Di bagian timur dan selatan terdapat kondisi flora yang lebih bervariasi dimana didominasi oleh Canarium, Kayu merah (Pterocarpus indicus), Charia (Taona sureni) dan jenis kayu komersial lainnya yaitu Jati (Tectona grandis). Terdapat juga beberapa jenis angrek, tumbuhan bawah sangat variatif. (sebagai contoh: keadaan flora di ujung Timor Lorosa¢e yaitu di gunung Paicau bagian utara terdapat sisa-sisa hutan hujan tropika basah dimana kelembaban di tempat itu sangat tinggi, namun sangat lebat namun sangat kering dan tidak ada air).

     Pada daerah pegunungan atau dataran tinggi didominasi oleh Eucalyptus urophylla dan beberapa jenis tanaman paku-pakuan. Ada beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh tersebar merata di seluruh wilayah antara lain: Cendana (Santalum album), Cemara (Casuarina Equisetifolia).

     Fauna Timor Lorosa¢e terdiri dari beberapa jenis mamalia seperti: Rusa (cervus timorensis), Kuskus, babi hutan, kera, Reptilia seperti: buaya, ular sanca timor, biawak dls; Aves seperti: Kakoak, Lori, Kakatua, Ealang darat, Elang laut, Perkutut dls.

 

III. Keadaan Aktual

 

Karena begitu lama Timor Lorosa¢e berada di bawah kekuasaan orang lain maka sumber daya alam di negara ini pengelolaannya tidak mendapat perhatian yang serius sehingga sampai hari ini ada beberapa jenis tumbuhan dan hewan khas Timor Lorosa¢e terancam punah bila tidak mendapat perhatian dari semua orang Timor Lorosa¢e. Sebagai contoh kayu cendana, jati, beberapa jenis burung (kakatua, loriku, elang, kakoak dll).

Jadi kalau kita mau membangun Timor Lorosa¢e lebih baik bagi masa depan maka perlu diperhatikan semua faktor supaya tidak merusak lingkungan di Timor Lorosa¢e.